Minggu, 30 Desember 2012

Pasuruan


Kabupaten Pasuruan merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. dengan Ibukotanya adalah Pasuruan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Laut Jawa di utara, Kabupaten Probolinggo di barat, Kabupaten Malang di selatan, Kota Batu di barat daya, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Kabupaten ini dikenal sebagai daerah industri dan daerah wisata, termasuk Gunung Bromo.

Kabupaten Pasuruan dilintasi jalur pantura Surabaya-Banyuwangi. Kabupaten Pasuruan juga dilintasi jalur kereta api lintas timur Pulau Jawa serta menuju Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri dan Kertosono, di Stasiun Bangil terdapat persimpangan jalur tersebut. Bagian barat wilayah Kabupaten Pasuruan terdapat jalur utama Surabaya-Malang, serta ruas jalan tol Surabaya-Gempol yang sementara terputus akibat luapan lumpur lapindo. Gempol merupakan kota persimpangan jalur Surabaya-Malang dengan jalur menuju Mojokerto/Madiun.

Berikut Beberapa Tempat wisata yang ada di kota Pasuruan

1. Wisata Alam Banyu Biru


Wisata Alam Banyu Biru adalah salah satu wisata favorit di Pasuruan, di banyu biru ini terdapat 4 kolam renang dan beberapa play ground. dari 4 kolam renang tersebut 2 diantaranya adalah kolam renang asli yang airnya dari sumber, air berwarna putih jernih agak kebiru-biruan, warna keliatan agak biru karena air sumber yang dalam.Wisata Alam banyu biru terletak disebelah Selatan kota Pasuruan,sekitar 30 menit perjalanan dari kota Pasuruan. Di Wisata Banyu biru ini rame dikunjungi pada saat akhir pekan, dan jika pada saat ada event tertentu seperti pada saat lebaran hari ketujuh (kupatan).ada yang menarik dari cerita asal usul wisata banyu biru ini,
ceritanya,Para pedagang yang datang dari semenanjung Arab banyak menimbulkan perubahan dan peradaban baru di tanah air kita khususnya kerajaan Majapahit pada waktu itu. Agama islam yang di bawanya serta cepat sekali meresab dalam hati rakyat terutama rakyat kecil yang pada mulanya selalu hidup dalam lingkungan kasta dan perbedaan sesial lainnya. Pelan tapi pasti kerajaan Majapahit yang dulu di bangun dengan menelan korban harta dan jiwa mulai memudar cahayanya. Selain disebabkan oleh pengaruh agama islam terdapat pula factor lain yang mempercepat keruntuhan yaitu terpecah belahnyapersatuan diantara pemimpin oleh seorang perwira Majapahit yang telah memeluk agama Islam yaitu Raden Patah lambat laun menampakkan kewibaannya. Majapahit hancur berantakan, sebagian besar rakyatnya ikut memeluk agama nenek moyangnya. Mereka banyak yang melarikan diri kedaerah lain. Tempat
lainnya yang menjadi daerah pelariannya yaitu disebelah selatan kabupaten
Pasuruan, sekarang orang mengenalnya dengan daerah Tengger. Diantara sekian banyak pelarian dari Majapahit itu terdapat dua orang bekasprajurit Majapahit yang terdampar disebuah hutan yang sekarang lebih terkenal dengan nama desa Sumberejo, kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan.
Dua orang tersebut masing-masing bernama KEBUT dan TOMBRO.Hutan itu mereka babat untuk di jadikan daerah pemukiman baru. Oleh
kerena pada saat itu banyak sekali tumbuhan pohon pinang maka daerah baru itu lebih terkenal dengan nama Jambaan ( Jambe = pinang, jawa ). Sampai sekarangnama jambaan masih ada dan menjadi salah satu pendukuhan desa Sumberejo.Dua orang bekas prajurit itu hidup dengan tenang dan untuk makannyasehari-hari mereka mengelola tanah. Selain hidup bertani Kebut juga membuka bengkel pandai besi. Sejak dulu dia memang terkenal sebagai empu yang mahir
dalam membuat keris dan senjata tajam lainnya, barang peninggalannya yang berupa paron masih dapat disaksikan dan terletak disebelah makamnya yang terdapat dalamkomplek pemandian Banyu Biru. Sedangkan tombro yang hanya bertani saja tapi namanya lebih menonjol daripada kebut.
Pada suatu hari kerbau peliharaan Tombro dilepas dari kandangnya. Sebagaimana kebiasaan setiap hari. Kedua ekor kerbau itu mencari makan sendiri tanpa
ditemani oleh tuannya maupun gembala yang seharusnya mengawasinya. Begitulah kebiasaannya kalau kebetulan bintang-bintang itu tidakdipekerjakan disawah. Sore harinya pulang kekandang yang berdiri di belakang rumah pemiliknya. Tetapi pada hari itu ketika Tombro hendak menutup pintukandang ternyata tidak melihat batang hdung kerbau-kerbaunya. Bergegaslah dia berangkat mencari ke hutan yangada disekitar desanya. Tidak begitu sulit
mencarinya sebab dia melacak berdasarkan telapak kaki kerbaunya.
Ternyata kedua ekor kerbau itu sedang asyik berkubang disebuah kolam kecil yang tidak pernah di
ketahuinya Tombro berteriak-teriak agar hewan-hewan peliharaannya itu bangkit dan pulang kekandang Rupanya kerbau itu tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya Tombro mendekat dan Tombro agak terkejut sebab kerbau-kerbau itu ternyata telahterperangkap dalam lumpur. Segera dipetiknya empat lembar daun keladi yang banyak tumbuh di sekitarnya. Keempat daun itu dia hamparkan didepan kedua ekor
kerbau itu. Sekali lagi Tombro membentaknya tampak kedua ekor kerbau itu bergerak dan ujung kakinya menggapai daun keladi lalu tiba-tiba bangkit dan keluar
dari kubungan. Hewan-hewan itu lari terbirit-birit pulang kekandangnya. Sepeninggal hewan-hewan peliharaannya Tombro berdiri sejenak dipinggir
kolam kecil itu. Di pandangnya kolam itu dan kini dia tidak lagi menyaksikan lumpur yang keruh tapi sebuah kolam yang penuh dengan air yang jernihsehinggadasarnya yang berpasir itu kelihatan nyata. Bahkan disela-selah ranting yang berada didasar kolam tampak dua ekor ikan sengkaring sedang asyik berenangkian kemari. Menurut cerita dari masyarakat kedua ekor ikan itu lambat laun berkembang biak hingga sekarang. Pengunjung pemandian yang kebetulan datang dapat menyaksikan ikan-ikan itu, jumlahnya telah berlipat ganda dan berenang kian kemari seolah-olah berlomba dengan para pengunjung pemandian yang sedang mandi. Dari jernihnya air dasar pasir bebatuan sehingga airnya kelihatan biru. Dengan ditemukannya kolam ajaib itu maka penduduk jambaan banya datang menyaksikannya. Sejak itu para penduduk memeliharanya dengan baik. Dan kolam tersebut dinamakan Banyu Biru.
Kabar tentang ditemukannya kolam aneh itu sempat didengar oleh Bupati Pasuruan yang bernama Raden Adipati Nitiningrat. Bersama-sama seorang pembesarbelanda yang bernama P.W Hopla ( sesuai dengan prasasti yang tertulis dengan huruf jawa ) kedua orang itu ikut pula menyaksikannya. Kolam itu kemudian
dibangun oleh pemerintah Belanda dengan nama Telaga Wilis. Telaga ini dibangun terus oleh orang-orang belanda dijadikan pemandian umum. Untuk memperindah
pemandian ini dibuat taman-taman bunga dan dilegkapi dengan berjenis-jenis patung yang diambil dari Singosari Malang. Selain memelihara kerbau Tombro juga memelihara kera. Setelah wafat pak Tombro dimakamkan didekat pemandian dan kera-kera itu berkembang biak hinggaberatus-ratus ekor. Pada waktu pendudukan Jepang, kera-kera itu habis ditembaki dan sisanya menyingkir kehutan di dekat desa Umbulan yang terkenal dengan sumber air minumnya.
Sedangkan cerita pak Kebut tidak banyak dibicarakan orang karena dia hanya menekuni pekerjaannya sebagai pembuat alat pertanian. Dia dimakamkan berjajar dengan makam istrinya yang bernama mbok Kipah. Dipinggir kolam renang lama disebelah utara tiap hari Jum’at orang-orang Tosari banyak berziarah kemakam tersebut. Menurut cerita penduduk setempat setiap ada orang yang berusaha memindahkan paron yang berada didekat makamnya meka keesokan harinya paron itu akan kembali ketempat asalnya.Kira-kira pada tahun 1980 patung-patung yang banyak bersejarah ditaman pemandian itu dikumpulkan disatu tempat dan dilindungi oleh seksi Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan. Tempat itu berada didalam kompleks pemandian yang sekarang lebih terkenal dengan nama Banyu Biru .
Letak Geografis : Jarak dari kota kurang lebih 20 Km
Luas wilayah Banyu Biru kurang lebih 4 hektar Wilayah desa Sumber RejoKecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Kera – kera yang di pelihara oleh penemu Banyu Biru ( P. tombro ) berkembang biak hingga beratus – ratus ekor. Pada waktu pendudukan Jepang kera-kera itu habis ditembaki dan sisanya menyingkir kehutan di dekat desa Umbulan yang terkenal dengan sumber air minumnya.
2. Candi Jawi 


Candi Jawi terletak di desa Candiwates Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.Jawa Timur. Candi Jawi dibangun pada abad 13 (1300 M) pada tahun 1331. Candi Jawi mengalami kerusakan akibat disambar petir, dipugar pada tahun 1938 - 1941 waktu zaman Belanda.Pada zaman itu tidak bisa dilanjutan pemugaran karena batu - batu candi banyak yang kurang, hanya dibuatkan susunan percobaan saja dibelakang candi. Lantas dipugar lagi pada tahun 1975 - 1980 zaman orde baru, batu - batunya yang kurang dibuatkan batu buatan dari semen.
Ukuran bangunan candi tinggi 24.5 m, panjang 14.20 m dan lebar 9.5 m. Ukuran kolam (parit)
panjang 45 sama sisi, tebal tembok 90 cm, kedalaman 2 m, lebar 3.5 m, tinggi tembok benteng 2 m. Bahan bangunan candi terbuat dari batu andesit.
Candi Jawi peninggalan Raja Kertanegara Raja Singosari yang terakhir, yang berfungsi sebagai tempat pendarmaan Raja Kertanegara atau tempat penyimpanan abu Raja Kertanegara yang bersifat Hindu Budha. Perpaduan Hindu Budha bisa disebut juga Tentrayana. Ciri bangunan Hindu Budha ialah stupa (atap) menandakan Budha dan bawah menandakan Hindu. Bangunan Candi Jawi dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu kaki, tubuh, dan atap.Di bagian tubuh canal hanya memiliki sebuah ruangan yang berisi Lingga dan Yoni tetapi Lingganya tidak ada. Lingga dan Yoni itu sebagai lambang kesuburan pria dan wanita. Di keempat sisi tubuh candi terdapat relung - relung yang dahulunya berisi area yaitu area Ardanari, Durga, Siwamahaguru, Ganesa, dan Nandiswara.

3. Danau Ranugrati


Danau Ranu Grati merupakan salah satu obyek wisata alam kabupaten pasuruan,Jawa Timur. Dengan luas 198 hektar ini, Danau Ranu Grati ini terletak diantara 3 desa di kecamatan Grati, yaitu Desa Sumberdawesari, Desa Ranuklindungan, dan Desa Gratitunon. Jumlah penduduk yang bermukim di sekitar Ranu Grati sekitar 18.564 jiwa. Lokasi danau Ranu Grati berada di sebelah selatan tidak jauh dari jalan pantai utara diantara ruas Pasuruan - Probolinggo. Di Danau Ranu Grati ini mulai dulu sampai sekarang banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk mencari penghasilan mencari ikan, dikawasan Danau Ranu Grati (biasanya disebelah barat) banyak berdiri keramba untuk menangkap ikan.
Ada hal cerita menarik yang ada di Danau Ranu Grati ini, saya sendiri belum tahu ini benar atau tidak, tapi cerita ini mulai ada dari nenek saya dulu, dan penduduk sekitar juga membenarkan cerita ini. Menurut cerita yang ada bahwa di danau Ranu Grati ini dulunya ada tentara Belanda yang membawa Pasukannya (memakai peralatan Tank Amphibi) untuk melewati Danau ini, sebelum mereka melewati Danau ini mereka sudah diperingatkan oleh penunggu Danau untuk tidak melewatinya, karena bagi siapa saja yang mencoba melewati danau itu tidak akan bisa kembali,dikarenakan di danau itu ada sebuah lobang besar yang berbentuk kerucut terbalik (kalau dibayangkan keadaan danau seperti jam pasir), tetapi tentara belanda tersebut tidak menghiraukan peringatan dari Sang Penunggu Danau, mereka melewati danau tersebut dan sampai saat ini tidak pernah ada yang menemukan tentara tersebut. Sekitar tahun 2000 an, pemerintah kabupaten Pasuruan mulai memperkenalkan wisata Danu Ranu ini, yaitu dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan dan event tingkat Nasional, seperti event yang pernah saya hadiri dulu yaitu Lomba Olah Raga Air tingkat Jawa-Bali. Mungkin dengan adanya kegiatan ini pemerintah Kabupaten Pasuruan berharap dapat memperkenalkan Wisata Danau Ranu ini ke masyarakat Indonesia.Untuk menuju ke Wisata Danau Ranu ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari kota Pasuruan dan Probolinggo dan 90 menit dari kawasan wisata Gunung Bromo.

4. Gunung Bromo


Wisata ini merupakan salah wisata yang paling dicari oleh turis lokal dan mancanegara, banyak pesona keindahan yang ada di wisata ini. Gunung bromo di Pasuruan merupakan sebuah symbol pariwisata. Kawasan ini biasanya sangat ramai pada saat terdapat acara Upacara Kasodo (upacara keagamaan suku di sekitar gunung Bromo) Di gunung bromo ini terdapat lautan pasir yang luasnya sekitar 10 km2, jadi kalau teman-teman yang belum pernah lihat gurun pasir, disini bisa dijadikan alternatif agar tidak jauh-jauh ke gurun sahara atau gurun-gurun di Africa sana, di gurun seluas 10 km2 ini kita disarankan untuk tidak berjalan kaki karena selain panas yang terik, terdapat pula debu dan pasir yang ber terbangan yang membuat dada agak sesak,untuk mengatasi hal itu disana disediakan penyewaan kuda
Kawah Gunung Bromo Di kawah gunung bromo ini teman-teman dapat melihat asap-asap putih yang keluar dari kawah tersebut, untuk mencapai kawah yang berketinggian 2.392 meter dari permukaan laut tersebut, kita harus melewati sebuah tangga yang jumlahnya sekitar 250 anak tangga. Nah dari kawasan kawah gunung bromo tersebut jika kita melihat kebawah maka kita akan melihatsuatu pemandangan yang sangat menakjubkan, yaitu sebuah lautan pasir yang ditengahnya berdiri sebuah Pura. Jika kita menginap di kawasan ini, kita tidak boleh melewatkan pemandangan indah yang terjadi tiap pagi, yaitu matahari terbit. Jika kita sudah sering melihat matahari terbit di pantai/lautan, maka disini kita bisa melihat matahari terbit di lautan pasir dan pegunungan . kita dapat melhat bentuk matahari mulai kecil sampai gedhe, Benar-benar pemandangan yang tidak ada duanya Sebenarnya masih banyak tempat wisata lain yang akan kita jumpai di sekitar kawasan gunung Bromo ini, diantara kebun Apel, kebun teh, dan arung jeram.

5. Kebun Raya Purwodadi


Kebun raya purwodadi adalah salah satu wisata andalan di kabupaten pasuruan,Jawa Timur. kebun raya purwodadi berdiri pada 30 januari 1941, dimana awal berdirinya kebun raya purwodadi ini difungsikan sebagai penelitian tanaman perkebunan di Indonesia. Saat ini selain sebagai tempat penelitian perkebunan, kebun raya purwodadi juga sebagai salah satu taman wisata bagi wisatawan local, setiap hari kebun raya purwodadi ini banyak dikunjungi wisatawan yang ingin merefreshingkan dirinya yang tiap hari sibuk dengan aktifitas sehari-hari dan kepengapan polusi udara. dulu, saya sendiri sering banget berkunjung ketempat ini, hanya sekedar ingin jalan-jalan sambil cuci mata melihat muda mudi yang bergandengan tangan berjalan melewati petak-petak tanaman, tak jarang pula melihat pasangan yang sedang mojok (pacaran disudut sepi dibawah pohon), jadi cerita masa lalu nich.., ok lanjut aja dech.., di kebun raya ini ada ribuan koleksi tanaman, yang dibagi menjadi 8 jenis, diantaranya:
Koleksi Anggrek, untuk kategori anggrek ini diletakkan di rumah kaca ada juga yang di luar, yang letaknya disebelah barat taman. Ada ratusan spesies anggrek ada disini. Bagi penggemar anggrek bisa melihat koleksinya disini.Koleksi bambu, untuk kategory bambu ini kebun raya purwodadi mempunyai 30 jenis bambu, yang diantaranya diambil dari pulau jawa, sulawesi, maluku, dan dari luar negeri seperti Thailand, china, dan birma.untuk tanaman bambu ini terletak disebelah selatan kebun raya. Koleksi Palem, untuk kategori palem ini terletak ditengah kebun raya, palem ini merupakan salah satu tanaman yang berumur ratusan tahun. Koleksi Paku, untuk kategori tanaman paku ini kebun raya purwodadi mempunyai 60 jenis tanaman paku. Tanaman paku ini terletak disebelah timur kebun raya yang lokasinya dekat dengan sungai dan air terjun yang ada disana. koleksi Polong-polongan, untuk kategori polong – polongan ini kebun raya purwodadi mempunyai 157 jenis tanaman polong – polongan, yang terdiri dari 70 marga. Untuk kategori ini berada disebelah utara kebun raya. Koleksi Obat, untuk kategori ini berada di sebelah timur kebun raya,. Untuk tanaman obat ini saya belum mengetahui jelas detailnya, yang pasti saya melihat banyak buah mengkudu/pace disana.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar